Kategori
Terkini
Meskipun peringatan Hari Batik Nasional sudah lama berlalu, ada sesuatu yg menarik yg bisa kita kenang kembali pada peringatan tsbt, dimana pada peringatan Hari Batik Nasional (HBN) yang digelar Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi di Gedung Makarti, Jalan Kalibata Jakarta Selatan, Batik Mande Rubiah Lunang produksi rumah batik Dewi busana Lunang yg merupakan binaan dari Lembaga Himpunan Wirausaha ( HW) Trans KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan ikut dipilih dan ditampilkan pada peringatan tsb, yang mana Direktur Pengembangan Usaha Transmigrasi (PUT) / DR Supriadi M.Si, beserta istri (Azizah Supriadi) turut serta menampilkan busana Batik Mande Rubiah Lunang. Batik ini dibuat secara cap.
Keindahan motif dan pewarnaan pada batik mande rubiah lunang, menarik minat desainer internasional dan pada 6 september 2019 diikut sertakan pada ajang newyork fashion week.
Nama mande rubiah diambil dari profil pewaris kerajaan minang yang ada di lunang, yaitu Mande Rubiah.
Nama Mande Rubiah dan Bundo Kanduang menjadi panutan bagi sebagian besar masyarakat Minang, Mande Rubiah atau Bundo Kanduang menjadi teladan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Istilah mande berasal dari sebuah profil seorang ibu yang ramah, pengasih, penyayang (sifat rabb yang menjadi rububiyah).
Motif batik mande rubiah Lunang terinspirasi dari motif yang ada di kitab kuno di Rumah Gadang Mande rubiah Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat yang telah berumur lebih dari 2 abad. Motif ini ditemukan oleh filolog Universitas Andalas Padang, Profesor Pramono. Motif ini kemudian dikembangkan menjadi motif- motif batik yang indah dan mempesona oleh rumah batik Dewi Busana Lunang yang merupakan Binaan dari HW Trans KTM Lunang Silaut.
Gaun batik mande rubiah Lunang selalu dipasangkan dengan penutup kepala perempuan yang sering di sebut tangkuluak. Bentuknya yang menyerupai tanduk sering di filosofikan sebagai bentuk dari tanduk kerbau yang merupakan bagian yang sangat ikonik dalam masyarakat minangkabau.
Makna filosofis dari tangkuluak yang menyerupai rumah adat minangkabau adalah bahwa perempuan sebagai pemilik rumah gadang atau bundo kanduang bagi kaumnya. Sedangkan makna dari bentuknya yang seperti tanduk kerbau melambangkan kekuatan hati, mempunyai kemauan tinggi dalam mencapai sesuatu yang baik, gigih dan tidak pernah putus asa. Pada ujung tangkuluak dibuat tumpul yang bermakna pemberani, ramah tamah dan tidak ingin melukai orang lain. Panjang tanduk atau kedua sisi dibuat sama yang melambangkan keseimbangan, bersifat adil dan sesuai kebutuhan dan kebaikan masyarakat.
Berbagai kegiatan dihelat Kementerian Desa PDTT pada acara tsb, inti acara adalah Pencanangan "Belanja Batik Secara Online" dgn menggandeng sejumlah marketplace ternama di Indonesia seperti Bukalapak, Blibli, Tokopedia, Shopee dan Lazada.
Gerakan Belanja Batik ini utk meningktkan produktivitas dlm negeri, meningktkan rasa kepemilikan terhdp produk Indonesia, juga dlm rangka mengupayakan rebound ekonomi pasca pandemi covid -19
Puncak Peringatan HBN 2020 merupakan rangkaian dari kampanye " yang terbaik yang terbatik " yg sudah didengungkn sebelumnya oleh Mentei Desa PDTT ( Abdul Halim Iskandar). Kampanye tsbt merupakn bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( GNBBI) dikoordinatori Kementerian Investasi ( Kemenko Marves). Diperingatinya tgl 2 Okt sebagai hari Batik Nasional karena bertepatan dgn penetapan batik sebagai warisan dunia dari UNESCO. Batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan Nonbendawi.